Wednesday 2 August 2017

Titius bode hukum forex


Johann Elert Bode - Hukum Titius-Bode Johann Elert Bode (lahir 19 Januari 1747 8211 meninggal 23 de novembro de 1826 pada umur 79 tahun) adalah seorang astronomia Jerman dikenal atas reformulasi dan mempopulerkan Hukum Titius-Bode. Bode menentukan órbita Uranus dan mengusulkan nama planet. Bode lahir di Hamburg. Sebagai seorang pemuda, ia menderita penyakit mata serius terutama mata kanannya, ia terus mengalami masalah dengan matanya sepanjang hidupnya. Dia memulai karirnya dengan penerbitan sebuah makalah singkat pada gerhana matahari 5 Agustus 1766. Hal ini diikuti oleh sebuah risalah dasar astronomi berjudul Anleitung zur Kenntniss des gestirnten Himmels, keberhasilannya yang menyebabkan ia dipanggil ke Berlin pada 1772 untuk tujuan meningkatkan rencana komputasi ephemerides. Ia menjadi direktur observatorium Berlin pada 1786, dan ia pensiun pada tahun 1825. Di sana ia menerbitkan Uranographia pad em 1801, sebuah atlas angkasa yang bertujuan baik dengan ketelitian ilmias dalam menunjukkan posisi bintang dan benda-benda astronomi lain, juga sebagai interpretasi artistik tokoh konstelasi Bintang. Uranographia ini menandai klimaks dari sebuah periode representasi artistik dari rasi bintang. Atlas kemudian menunjukkan angka yang semakin rumit sampai mereka tidak lagi dadosta pada tabel tersebut. Astronomia Berlim Johann Elert Bode mendeskripsikan penemuan Herschel sebagai bintang bergerak yang dapat dianggap hingga sekarang ini objek tak diketahui mirip planeta yang berkeliling di luar órbita Saturnus. Bode menyimpulkan bahwa orbitnya yang hampir berbentuk lingkaran lebih mirip sebuah planet daripada komet. Objek itu dengan segera diterima secara universal sebagai sebuah planet. Bode, memilih Uranus, versi Latin dewa langit Yunani, Ouranos sebagai nama Planet tersebut. Bode berargumen bahwa seperti Saturnus yang merupakan ayah dari Jupiter, planeta baru itu mesti diberi nama dari nama ayah Saturnus. Pada tahun 1789, kolega Bode sobre Royal Academy, Martin Klaproth menamai unsur yang baru ditemukan dengan uranium untuk mendukung pilihan Bode. Pada akhirnya, saran Bode menjadi yang paling luas digunakan dan menjadi universal pada 1850 saat HM Instituto de Almanaque Náutico, yang terakhir yang tidak menggunakannya, beralih dari menggunakan Georgium Sidus kepada Urano. Bode juga menerbitkan atlas bintang kecil, ditujukan untuk astronom amatir (Vorstellung der Gestirne). Dia dihargai dengan penemuan Galaksi Bode (M81), Komet Bode (C1779 A1) dinamai menurut namanya orbitnya dihitung por Erik Prosperin. Dari tahun 1787-1825 Bode adalah direktur Astronomisches Rechen-Institut. Pada tahun 1794, é terpilih sebagai anggota na Royal Swedish Academy of Sciences. Pada bulan abril de 1789 dia dipilih sesama da Royal Society. Bode meninggal di Berlin pada 23 de novembro de 1826, usia 79 tahun. 1768 Anleitung zur Kentniss des Gestirnten Himmels (yang paling terkenal dari tulisan Bode. Dalam karya ini, ia pertama kali mengumumkan hukum Bode). 1774-1957 Berliner Astronomisches Jahrbuch fr 1776-1959 (buku astronomi tahunan yang diterbitkan oleh Observatorium Berlin). 1776 Sammlung astronomischer Tafeln (3 jilid). 1776 Erluterung der Sternkunde, sebuah buku pengantar pada rasi bintang dan cerita mereka, yang dadostak ulang lebih dari sepuluh kali. 1782 Vorstellung der Gestirne. Des Flamsteadschen Himmelsatlas (adalah edisi yang direvisi dan diperbesar dari atlas bintang kecil Fortin dan Flamsteed). Verzeichniss (mengandung atlas bintang di atas, dan termasuk 5.058 bintang yang diamati oleh Flamsteed, Hevelius, T. Mayer, de la Caille, Messier, Le Monnier, Darquier e Bode dirinya sendiri). 1801 Uranographia sive Astrorum descriptio (sebuah atlas bintang besar diilustrasikan dengan dua puluh pelat tembaga). Beschreibung Allgemeine und der Nachweisung Gestirne (assinatura de código a seguir 17.240 bintang.) Karya-karyanya yang sangat efektif dalam menyebarkan seluruh Jerman untuk astronomi. Erik Prosperin (lahir 25 Juli 1739 8211 meninggal 4 de abril de 1803 pada umur 63 tahun) adalah seorang astronomia Swedia. Prosperin adalah seorang dosen matematika dan fisika di Universitas Uppsala pada tahun 1767, professor pengamat astronomi (Observador) pada tahun 1773-1796, dan professor Astronomi pada tahun 1797-1798. Ia menjadi anggota da Real Academia Sueca de Ciências (KVA) de Estocolmo pada 1728 dan anggota da Sociedade Real de Ciências di Uppsala pada tahun 1774 (sekretaris dari 1786 dan seterusnya). Órbita terkenal de Prosperin adalah kalkulator: komet, planet, dan satelit. Dia menghitung órbita baru (ditemukan pada tahun 1781) planeta Uranus - ia mengusulkan nama-nama Astraea, Cybele, dan Neptunus - dan satelitnya. Diagrama de salada satu yang pertama untuk menghitung órbita asteróide pertama, Ceres, pada tahun 1801. Prosperin menghitung orbit dengan total 84 komet, khususnya Komet Messier (C1769 P1), Komet Lexell (D1770 L1), Grande Cometa de 1771 (C1771 A1, 1770 II), Komet Montaigne (C1774 P1), Komet Bode (C1779 A1), dan Komet Encke (2P1795 V1). Asteróide 7292 Prosperin dinamai untuk menghormatinya. - 234 Tokoh Ilmuwan PenemuHUKUM GERAKAN PLANET KEPPLER Pada tahun 1601 Kepler berusaha mencocokkan berbagai bentuk kurva geometri pada dados-dados posisi Planet Mars yang dikumpulkan oleh Tycho Brahe. Hingga tahun 1606, setelah hampir setahun menghabiskan waktunya hanya untuk mencari penyelesaian perbedaan sebesar 8 menit busur (mungkin bagi kebanyakan orang hal ini akan diabaikan), Kepler mendapatkan órbita planeta Marte. Menurut Kepler, lintasan berbentuk elips adalah gerakan yang paling sesuai untuk órbita planeta yang mengitari matahari. Dan pada tahun 1609 dia mempublikasikan Astronomia Nova yang menyatakan dua hukum gerak planet. Hukum ketiga tertulis dalam Harmonices Mundi yang dipublikasikan sepuluh tahun kemudian. Figura 1: Ilustração de Keplers três leis com duas órbitas planetárias. (1) As órbitas são elipses, com pontos focais 1 e 2 para o primeiro planeta e 1 e ampère. (2) Os dois setores sombreados A 1 e A 2 têm a mesma área de superfície e o tempo para o planeta 1 abranger o segmento A 1 é igual ao tempo para cobrir o segmento A 2. (3) Os tempos de órbita totais para o planeta 1 e o planeta 2 têm uma proporção de 1 32: a 2 32. Di dalam astronomi. Tiga Hukum Gerakan Planet Kepler adalah Setiap planeta bergerak dengan lintasan elips, matahari berada di salah satu fokusnya. Luas daerah yang disapu pada selang waktu yang sama akan selalu sama. Perioda kuadrat suatu planet berbanding dengan pangkat tiga jarak rata-ratanya dari matahari. Ketiga hukum diatas ditemukan por ahli matematika e astronomi jerman Johannes Kepler (157182111630), yang menjelaskan gerakan planet di dalam tata surya. Hukum diatas menjabarkan gerakan dua benda yang saling mengorbit. Karya Kepler didasari oleh data observasi Tycho Brahe. Yang diterbitkannya sebagai Mesas de Rudolphine. Sekitar tahun 1605 Kepler menyimpulkan bahwa dados posisi planeta hasil observa Brahe mengikuti rumusan matematika cukup sederhana yang tercantum diatas. Hukum Kepler mempertanyakan kebenaran astronomi dan fisika warisan zaman Aristoteles dan Ptolemaeus. Ungkapan Kepler bahwa Bumi beredear sekeliling, berbentuk elips dan bukannya epicycle, dan membuktikan bahwa kecepatan gerak planeta bervariasi, merubah astronomi dan fisika. Hampir seabad kemudian Isaac Newton mendeduksi Hukum Kepler Dari rumusan hukum karyanya, hukum gerak dan hukum gravitasi Newton, dengan menggunakan Euclidean geometry klasik. Pada era moderna, hukum kepler digunakan untuk aproximasi orbit satelit dan benda-benda yang mengorbit matahari. Yang semuanya belum ditemukan pada saat Kepler hidup. (Contoh: planeta luar e asteróide) Hukum ini kemudian diaplikasikan untuk semua benda kecil yang mengorbit benda lain yang jauh lebih besar, walaupun beberapa aspek seperti gesekan atmosfer (contoh: gerakan di orbit rendah), atau relativitas (contoh: prosesi preihelion merkurius), Dan keberadaan benda lainnya dapat membuat hasil hitungan tidak akurat dalam berbagai keperluan. Introduksi Tiga Hukum Kepler Secara Umum Hukum hukum ini menjabarkan gerakan dua badan yang mengorbit satu sama lainnya. Masa dari kedua badan ini bisa hampir sama, sebagai contoh Charon 8212 Plutão (1:10), proporcionsi yang kecil, sebagain contol. Bulan 8212 Bumi (1: 100), atau perbandingan proporsi yang besar, sebagai contoh Merkurius 8212 Matahari (Dalam semua contoh diatas kedua badan mengorbit mengelilingi satu pusat masa, barycenter, tidak satupun berdiri secara sepenuhnya di atas fokus elips. Namun kedua órbita itu adalah Elips dengan satu titik fokus di barycenter. Jika ratio masanya besar, sebagai contoh planet mengelilingi matahari, barycenternya terletak jauh di tengah obyek yang besar, dekat di titik masanya. Di dalam contoh ini, perlu digunakan instrumen presisi canggih untuk mendeteksi pemisahan barycenter dari titik masa Benda yang lebih besar. Jadi, hukum Kepler pertama secara akurat menjabarkan órbita sebuah planeta mengelilingi matahari. Karena Kepler menulis hukumnya untuk aplikasi órbita planeta dan matahari, dan tidak mengenal generalitas hukumnya, hanya akan mendiskusikan hukum diatas sehubingan dengan matahari de planeta-planeta. HUKUM PERTAMA Figura 2: Hukum Kepler pertama menempatkan Matahari di satu ti Tik fokus edaran elips. Setiap planet bergerak dengan lintasan elips, matahari berada di salah satu fokusnya. Pada zaman Kepler, klaim diatas adalah radikal. Kepercayaan yang berlaku (terutama yang berbasis teori epiciclo) adalah bahwa órbita harus didasari lingkaran sempurna. Pengamatan ini sangat penting pada saat itu karena mendukung pandangan alam semesta menurut Kopernikus. Ini tidak berarti ia kehilangan relevansi dalam konteks yang lebih moderno. Meski secara teknis elips yang tidak sama dengan lingkaran, tetapi sebagian besar planeta planeta mengikuti órbita yang bereksentrisitas rendah, jadi secara kasar bisa dibilang mengaproximasi lingkaran. Jadi, kalau ditilik do planeta observasi jalan edaran, tidak jelas kalau órbita sebuah planet adalah elips. Namun, dari bukti perhitungan Kepler, órbita órbita itu adalah elips, yang juga memeperbolehkan benda-benda angkasa yang jauh dari matahari untuk memiliki órbita. Benda-benda angkasa ini tentunya sudah banyak dicatat oleh ahli astronomi, seperti komet dan asteroid. Sebagai contoh Pluto, yang diobservasi pada akhir tahun 1930, terutama terlambat diketemukan karena bentuk orbitnya yang sangat elipse dan kecil ukurannya. 183 HUKUM KEDUA Figura 3: Illustrasi hukum Kepler kedua. Bahwa Planet bergerak lebih cepat didekat matahari dan lambat dijarak yang jauh. Sehingga jumlah area adalah sama pada jangka waktu tertentu. Luas daerah yang disapu pada selang waktu yang sama akan selalu sama. Velocidade de dimana adalah. 183 HUKUM KETIGA Planeta yang terletak jauh dari matahari memiliki perioda órbita yang lebih panjang do planeta yang dekat letaknya. Hukum Kepelr ketiga menjabarkan hal tersebut secara kuantitativ. Perioda kuadrat suatu planet berbanding dengan pangkat tiga jarak rata-ratanya dari matahari. Dimana P adalah orbit orbit planeta dan a adalah axis semimajor orbitnya. Konstant proporsionalitasnya adalah semua sama untuk planeta yang mengedar matahari. HUKUM TITIUS 8211 BODE Untuk menentukan jarak planet dari Matahari, ada sebuah metode sederhana yang dikenal dengan hukum Titius 8211 Bode. Metode ini ditemukan oleh seorang astronomia Jerman yang bernama Johann Daniel Titius pada 1728 dan diperkenalkan oleh rekannya pada tahun 1772, yaitu Johann Elert Bode. Tuliskan sebuah deret 0,3,6,12,24, dan seterusnya, kemudian tambahkan setiap bilangan dengan 4. Hasilnya bagikan dengan 10. Secara matematis, hokum Titius 8211 Bode ini dapat kita tuliskan dengan persamaan sebagai berikut, r (n4) 10 n 0,3,6,12,24, dengan n deret bilangan r jarak planet dari Matahari dalam satuan AU Jika kita perhatikan, 7 angka pertama dari deret Titius 8211 Bode. Akan menghasilkan nilai yang hampir mendekati (0,4 0,7 1,0 1,6 2,8 5,2 10,0) dengan nilai sesungguhnya jarak Planeta Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, e Saturnus dari Matahari (0 , 39 0,72 1,0 1,52 5,20 9,54). Pada nilai 2,8, dikemudian hari, para astronomia menemukan sabuk asteróide yang jarak sebenarnya adalah antara 2,2 sampai 3,3 AU dari Matahari. ALBEDO - Fraksi cahaya matahari yang sampai pada suatu planeta yang dipantulkan kembali ke ruang angkasa. Albedo Bumi bernilai sekitar 30-35. Sisa cahaya matahari diserap oleh tanah dan bertanggung jawab terhadap suhu rata-rata di permukaan. APHELION - Titik garis edar terjauh dari matahari yang dicapai oleh suatu benda angkasa. Kebalikan Aphelion adalah Perihelion ASTEROID - Juga disebut sebagai planeta menor, yakni sekumpulan benda angkasa berukuran kecil dengan bentuk tidak beraturan yang mengedari matahari. Orbit asteroid umumnya berada di antara orbit planeta Mars dan Jupiter. Beberapa asteróide memiliki órbita yang menyimpang sehingga dapat memotong. AZIMUTH 8211 busur pada horizonte yang diukur dari titik selatan kea rah melalui titik barat, yang dihitung dari 0 0 samapi 360 0. AU - Unidade AstronômicaSatuan Astronomi. Adalah satuan jarak dalam astronomi yang didefinisikan sebagai jarak rata-rata Bumi-Matahari. 1 AU 1,49597870691 215 1011 (177 3) m BIMASAKTI - Nama galaksi dimana Matahari dan tata surya kita terletak. Dilihat dari Bumi, sisi Bimasakti membentuk suatu pita cahaya samar membentang di langit pada malam hari. Ia terdiri atas bintang-bintang yang sedemikian jauhnya dalam galaksi kita sehingga tidak nampak satu por satu. Bimasakti merupakan galaksi spiral beranggotakan sekitar 100 milyar bintang. Garis tengahnya sekitar 100.000 tahun cahaya, dimana Matahari terletak lebih em 60 ke arah tepinya. BOLA LANGIT 8211 suatu ruangan yang maha luas yang berbentuk bola, dimana dapat dilihat peredaran semu benda-benda langit, termasuk bintang, bulan dan matahari yang bergeser setiap hari. DEKLINASI - Koordinat langit setara dengan garis lintang di Bumi. Suatu benda pada deklinasi 90 ialah pada kutub utara angkasa (di atas kepala kutub utara Bumi). Deklinasi 0 menandai katulistiwa angkasa. DEKLINASI POSITIF 8211 jika letak garis edar bintang yang bersangkutan terletak di sebelah utara khatulistiwa. DEKLINASI NEGATIF ​​8211 jika letak garis edar bintang yang bersangkutan terletak di sebelah selatan khatulistiwa. EKLIPTIKA - Jejak tampak Matahari di depan bintang-bintang setiap tahun. Sudah tentu ia sebenarnya disebabkan oleh bumi mengedari matahari. Ia dinamakan ekliptika karena gerhana (eklips) dapat terjadi hanya bilamana Matahari e Bulan dekat garis ini. EQUINOX - Titik potong antara equator langit dengan ekliptika. Matahari mencapai titik ini setiap tahun pada sekitar tanggal 21 Maret (equinóxio de desintoxicação) em 22 de setembro (equinoxismo de outono). Saat itu, siang dan malam akan tepat sama panjangnya. GARIS BUJUR 8211 sebuah garis yang membujur (business turquia) e garotas de garotas com preços baixos. (Kota kecil di Inggris Greenwich) sampai dengan 1800BT1800BB (berimpit) tertahk di samudera pasifik (sekitar kepulauan Hawai). GARIS LINTANG (latitude) 8211 garis-garis yang melintang dan tegak lurus dengan garis bujur yang dihitung dari 0 0 sampai 90 0. GARIS LINTANG 0 8211 garis atau sebenarnya sebuah lingkaran yang membagi dua bagian bumi yang sama, yaitu menjadi belahan bumi Utara dan belahan Bumi selatan. HORISON KODRAT 8211 (kaki langit) batas khayal yang seolah-olah menjadi batas permatam bola langit dan bumi. HORISON SEMU 8211 merupakan bidang rata yang menyinggung bumi yang dapat ditarik dari tempat dimana kita berdiri (antara kaki dan tanah). HORISON SEJATI 8211 bidang yang melalui titik pusat bumi dan tegak lurus dengan garis vertical. LINGKARAN ALMUNKATARAT 8211 lingkaran yang sejajar dengan horizon, tingginya sama dengan tinggi matahari (45 0). LINGKARAN DEKLINASI 8211 linkaran besar pada bola langit yang menghubungkan KLU dan KLS melalui bintang itu dan digunakan untuk mengukur deklinasi bintang yang bersangkutan. MAGNITUDO - Ukuran kecerlangan bintang. Setiap tataran magnitudo sesuai dengan beda kecerlangan sedikit lebih dari 2,5 kali. Maka sebuah bintang magnitudo keenam (yang paling samar yang bisa dilihat oleh mata telanjang) adalah 100 kali lebih samar daripada bintang magnitudo pertama. Benda-benda yang lebih terang dari magnitudo 0 diberi magnitudo negatif, misalnya Sirius memiliki magnitudo -1,47, Venus pada saat paling terang adalah -4,3, dan matahari adalah -26,5 (semuanya adalah magnitudo tampak, kecerlangan sebagaimana yang terlihat Dari Bumi). MAGNITUDO MUTLAK - Ukuran keluaran cahaya sebuah bintang yang sebenarnya, yaitu kecerlangan bintang sebagaimana nampak pada kita di Bumi pada jarak 10 parsek (32,6 tahun cahaya). Magnitudo mutlak sebuah bintang tergantung dari besar dan suhunya. MAGNITUDO TAMPAK - Kecerlangan bintang atau benda angkasa lain sebagaimana yang terlihat di langit oleh kita. Magnitudo tampak bintang tergantung dari jaraknya dari kita. Semakin dekat, sebuah bintang nampak semakin terang. Perbedaan antara magnitudo tampak bintang dan magnitudo mutlaknya menunjukkan jarak bintang tersebut. MERIDIAN - Lingkaran besar imajiner pada bola langit yang tegak lurus dengan horison setempat. Meridian membentang dari horison utara, melintasi kutub langit hingga Zenith, dan berakhir di horison selatan. PERIHELION - Ialah titik terdekat dalam garis edar suatu benda angkasa mengelilingi Matahari. Kebalikan dari Perihelion adalah Aphelion. RA - Recta Ascensio. Kenaikan tegak koordinat langit setara dengan garis bujur di Bumi. Ia diukur dengan jam, menit dan detik, 00:00 hingga 24:00. Titik pangkal Recta Ascensio ialah di mana matahari bergerak ke utara melewati katulistiwa angkasa. Ini menandai awal equinoxio vernal, ketika matahari melewati Pisces. TAHUN CAHAYA - Satuan dasar ukuran jarak asronomi. Ia merupakan jarak yang ditempuh sebuah pancaran cahaya dalam satu tahun. Satu tahun cahaya setara dengan 9.460 milyar km. Satu parsek adalah sekitar 3,26 tahun cahaya. TINGGI BINTANG 8211 busur pada lingkaran tinggi yang melalui bintang itu, antara bintang itu dengan proyeksinya di horizonte. TITIK ARIES 8211 (titik musim semi) salah satu titik potong antara lingkaran Ekliptika dan linkaran equator. GARIS VERTIKAL 8211 merupakan garis yang di tarik dari kedua kaki kita yang searah dengan garis unting-unting, dan selalu tegak lurus dengan garis horizonte dimana kita berdiri di bumi. LINGKARAN VERTIKAL 8211 lingkaran pada bola langit yang dibujo untuk membatasi adanya bidang vertical, dan jumlah lingkaran tersebut tak terbatas. BIDANG VERTIKAL 8211 merupakan suatu bidang yang dibatasi oleh lingkaran vertical yang tegak lurus dengan bidang horizontal. ZENITH - Sebuah titik di langit yang terletak tepat diatas kepala, atau lebih tepatnya, titik yang terletak pada deklinasi 90176 pada bola langit. Zenith adalah kutub dari sistem koordinat horisontal, dan secara geometris merupakan perpotongan antara bola langit dengan garis lurus yang ditarik dari pusat Bumi melalui lokasi setempat. Secara definisi, zenith adalah semântica e local de sepanjang Meridian setempat.

No comments:

Post a Comment